|
KONSULTASI GRIYA : Rumah Islami di Perkotaan |
Kepada pengasuh
Konsultasi Griya Saya membaca di website bahwa Jurusan Teknik Arsitektur UMS mempunyai program unggulan pada arsitektur Islam. Kira-kira apa ada contoh desain
rumah islami di perkotaan ya? Apa malah sudah ada contohnya yang telah dibangun? Kami mempunyai lahan kecil (sekitar 100 m2) di Jakarta dan berkeinginan membangun griya islami. Terima kasih.
Ibnu, Ciputat, Jakarta
Baiklah, kami akan mencoba menjawab pertanyaan Bapak Ibnu di Ciputat, Jakarta. Saat ini banyak sekali konsep-konsep yang ditawarkan oleh arsitek dalam membangun rumah tinggal, seperti tipe minimalis, tradisional, modern, kontemporer dan sebagainya. Jurusan Arsitektur UMS sebagai salah satu pendidikan tinggi di bawah Muhammadiyah mempunyai karakter tersendiri, yaitu berkonsep
arsitektur islami, seperti yang Bapak baca di website kami. Konsep arsitektur islami adalah konsep arsitektur yang selalu berpijak pada Alquran dan hadis dalam berbagai pertimbangan desainnya.
Selanjutnya, seperti dalam pertanyaan di atas, kami akan memberikan contoh desain griya islami, juga sudah dibangun di perkotaan, yaitu di Karangasem, Laweyan, Solo. Bangunan rumah tinggal ini juga menempati lahan yang kecil, seperti lahan Bapak di Jakarta, yaitu 117 m2 (ukuran 7,1 m X 16,5 m). Konsep utama griya islami ini diangkat dari Alquran, yaitu Adn. Allah menurunkan kata Adn dalam Alquran (minimal 12 ayat) untuk menggambarkan salah satu nama surga, yang mempunyai karakteristik sebagai suatu tempat yang mengalir air di bawahnya dan dikelilingi oleh tanaman-tanaman yang menyegarkan. Jadi, pada desain griya islami ini hanya mengambil satu konsep dari Alquran (yaitu Adn) dan selanjutnya diterapkan secara konsisten.
Oleh karena itu, ketika memasuki griya ini selalu dirasakan ada suara air bergemericik dan tanaman-tanaman di sekelilingnya. Bangunan di perkotaan pada umumnya sangat padat dan berimpitan. Dengan hadirnya unsur-unsur alam yang dominan, yaitu air dan tanaman seperti itu, diharapkan membuat suasana menjadi segar dan nyaman.
Lahan yang sempit tentu tidak boleh membuat arsitek kehilangan ide. Untuk membuat adanya banyak ruang, rumah didesain split; untuk membuat suara air mengalir, didesain pancuran; untuk membuat banyak tanaman, dipakai tanaman rambat; sedangkan untuk membuat angin segar, dibuat dengan lantai berpori. Jadi, griya islami ini dirancang dan dibangun dengan model: rumah ber-split, lahan dengan gemericik air, lantai berpori, dan dinding berpohon.
Rubrik ini diasuh oleh doesan dan mahasiswa di Tim Perancangan Arsitektur (TPA) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), JL A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Sukoharjo.
Qomarun
Dosen Jurusan Teknik Arsitektur FT UMS